Sabtu, 14 Juli 2012

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

A. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan : hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/non bisnis (cara mandiri). Menurut A. Pekerti (1999). Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan, & melembagakan perusahaan miliknya sendiri secara produktif & inovatif. Kewirausahaan adalah kegiatan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri & orang lain secara berswadaya. Definisi : Umum Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses Konteks Manajemen Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya seperti financial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan organisasi usaha. Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.


OBYEK STUDI KEWIRAUSAHAAN: Kemampuan merumuskan tujuan hidup, memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu dan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.jadi, Inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Secara estimologis, Kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Unsur-unsur kewirausahaan: meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang. Fungsi wirausaha memperkenalkan barang baru, melaksanakan metode produksi baru, membuka pasar baru, membuka bahan/sumber-sumber baru, dan pelaksanaan organisasi baru. Esensi wirausaha Adalah menciptakan nilai tambah dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. B. KARAKTERISTIK DAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN Karakteristik Kewirausahaan Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep berbeda. Menurut Scarborough dan Zimmerer (dalam Suryana,2000: 8). Mengemukakan karakteristik-karakteristik wirausaha, yaitu: 1. Desire for responsibility, yaitu memiliki tanggung jawab atas usaha-usahayang dilakukannya. 2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat,artinya ia selalu menghindari resiko yang tinggi. 3. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuandirinya untuk berhasil. 4. Desire for immediate feed back,yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera. 5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif danberwawasan jauh ke depan. 7. Skill at Organizing, yaitu memiliki keterampilan dalammengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. 8. Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan uang. Sedangkan menurut Arthur Kuriloff dan John M. Mempil (dalamSuryana, 2000: 9). Mengemukakan bahwa karakteristik kewirausahaan meliputi komitmen, resiko yang moderat, peluang, obyektif, umpan balik,optimisme, uang, proaktif dalam manajemen. Dalam beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha harus selalu optimis dalam melakukan pekerjaannya sampai tujuan tercapai. Wirausaha harus tekun, ulet, tidak mudah putus asa sebelum tujuannya tercapai. Dalam bekerja wirausaha tidak asal berspekulasi tapi segala sesuatunya telah diperhitungkan sebelumnya. Karena itu wirausaha harus didukung dengan semangat yang tinggi. yang mendorong wirausaha terus berjuang mencari peluang sampai usahanya membuahkan hasil. Hasil-hasil yang dicapai harus jelas dan obyektif, juga merupakan umpan balik bagi kelancaran usahanya. Dengan semangat yang tinggi karena usahanya berhasil, sehingga keuntungan uang yang diperoleh harus dikelola secara aktif dan dianggap sebagai sumber daya yang penting. Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya. Daftar ciri-ciri dan sifat-sifat seorang wirausahawan: 1. Percaya Diri. Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. 2. Berorientasikan tugas dan hasil. 3. Wataknya : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif. 4. Pengambil Resiko. Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan. 5. Kepemimpinan. Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun. 6. Keorisinilan. Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. 7. Berorientasi ke masa depan. Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan. 8. Jujur dan tekun. Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja. Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut: a. Disiplin b. Komitmen Tinggi c. Jujur d. Kreatif dan Inovatif e. Mandiri f. Realistis C. PERILAKU, JIWA DAN SIKAP KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN Ciri-ciri kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya,yaitu percaya diri, berorientasi pada hasil, pengambil resiko, suka tantangan, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Sikap dan Kepribadian Wirausaha Kewirausahaan mencakup sikap terbuka, bebas, pandangan yang luas, orientasi pada masa yang akan datang, perencanaan yakin, sadar, dan hormat terhadap orang lain serta pendapatnya. Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau organisator penting. Menurut Dusselman (1989: 16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut : 1. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan menemukan dan menerima ide-ide baru. 2. Keberanian untuk menghadapai resiko. 3. Kemampuan manajerial. 4. Kepemimpinan. Setiap kewirausahaan meliputi : Keterbukaan, kebebasan, pandangan yg luas, berorientasi pada masa datang, berencana, berkeyakinan sadar, menghormati orang lain & pendapat orang lain. Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, kemampuan berhubungan, kemampuan pemasaran, keahlian mengatur, dan sikap terhadap uang. Kepribadian kewirausahaan tercermin dalam kreativitas, keberanian menghadapi risiko, dorongan, dan kemauan yang kuat. D. MOTIVASI UNTUK MENJADI SUKSES Untuk menjadi sukses memangah tidak mudah. Tidak hanya dibutuhkan bakat saja tetapi juga kemauan yang keras. Tidak mungkin seseorang menjadi sukses dengan hanya berpangku tangan dalam hidupnya. Kalau hanya melakukan itu maka mimpi hanya akan menjadi mimpi belaka. Untuk itu dibutuhkan motivasi dan juga inovasi. Banyak penemu-penemu di bidang sains ataupun yang lainnya berasal dari keluarga yang kekurangan dan juga bukan dari kalangan bangsawan. Mereka juga mungkin tidak sukses di bidang pendidikan formal. Tetapi dengan keterbatasan itu mereka menjadi mempunyai keinginan yang kuat untuk mengubah dunia dan menjadi orang dari bukan siapa-siapa menjadi orang yang diakui dunia. Banyak sikap-sikap positif yang harus dikembangkan. Antara lain adalah rasa percaya diri. Dengan memelihara rasa percaya diri,maka kita sudah menjadi orang yang bersyukur. Karena itu artinya kita tidak hanya melihat kekurangan kita tetapi juga kelebihan kita. Selain itu kita juga harus yakin bahwa kesempatan itu tidak akan datang 2 kali sehingga begitu ada kesempatan,maka kita akan dengan sebaik-baiknya memanfaatkannya. E. KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAAN Definisi Kepemimpinan dalam Berwirausaha Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya. Tipe-tipe Kepemimpinan dalam Berorganisasi: • Tipe Otokratik Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, • Tipe Paternalistik Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. • Tipe Kharismatik Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. • Tipe Laissez Faire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. • Tipe Demokratik Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. • Tipe Administratif Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial. Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain : 1. Pengetahuan umum yang luas. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis. 2. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang 3. Sikap yang inkuisitif atau rasa ingin tahu merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru. 4. Kemampuan analitik. Efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. 5. Daya ingat yang kuat. Pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat. 6. Kapasitas integratif. Pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi. 7. Keterampilan berkomunikasi secara efektif. Fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan. 8. Keterampilan mendidik. Memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi. 9. Rasionalitas. Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut. 10. Objektivitas. Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif. 11. Pragmatisme. Dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam organisasi. 12. Kematangan mental. Seorang pemimpin harus memiliki kematangan mental yang terlihat pada kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah dan sebagainya. Prinsip Sejati Kepemimpinan Kewirausahaan Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses yang menuntut pertumbuhan seiring dan tiga komponen, yaitu pengembangan pnibadi individu, efektivitas kerja sama tim dan perubahan organisasi. Namun tenlalu sering ketiga komponen mi tumbuh tidak seining. Sebagai contohnya, kita ambil mereka yang memilih untuk melakukan pengembangan pribadi. Tidak terhindankan lagi, cepat atau lambat, akan dijumpai bahwa mereka melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan tim tempat mereka bekerja dan dan onganisasi yang mereka layani. Apa yang terjadi? Biasanya rekan sekerja sangat cepat untuk memadamkan pendekatan antusias mula-mula yang dimiliki oleh seorang individu dengan komentar: ‘Jangan pedulikan, mereka sudah berada di jalur yang benar—tapi jangan khawatir, meneka akan segera kembali normal’. Pendekatan individual yang kedua yang lebih jujur adalah mencoba untuk mengawali perubahan di dalam tim dan organisasi mereka. Sering kali setelah itu mereka merasa terisolasi. Pendekatan ketiga yang lebih menentukan adalah memiliki pendirian. Ini memberikan pembenaran bagi rekan-rekan yang lain untuk mengisolasi lebih jauh. Bergantung pada daya tahan dan tingkatan status mereka, pendekatan yang beragam ini dapat berjalan sampai dengan tingkatan tertentu, namun biasanya hanya untuk jangka pendek. Kemudian pendekatan reflektif yang keempat ‘mengapa saya membuang-buang waktu saya di sini’ datang kepada mereka. Dan sini seseorang akan jatuh kembali dalam rasa aman perilaku lama yang sudah dibuang atau mengambil kesempatan untuk pergi. Langkah mi mungkin berharga bagi orang tersebut, walaupun menyakitkan bagi organisasi. Mereka melakukan hal itu bukan karena mereka benar-benar menginginkannya tapi karena mereka telah mencapai tingkat ketidakpuasan terhadap apa yang mereka lakukan. Dengan bekerja keras untuk mengembangkan potensi mereka, mereka ingin tetap melanjutkan bertumbuh, bukannya dihalangi oleh pemikiran sempit dan kekhawatiran akan rasa aman. Mereka ingin memiliki kemampuan untuk melayani dan dihargai, menjadi seperti kepada siapa mereka bekerja sekarang. Untuk alasan yang sama banyak hubungan gagal ketika salah satu berkembang dan yang lain ingin menjaga agar segala sesuatu tetap seperti apa adanya. Dalam suatu hubungan, kecuali terdapat kesepakatan untuk pertumbuhan dan penghargaan, mereka akan kandas gagal atau tersapu hanya disebabkan oleh perilaku mereka. Hal yang sama dan sudut pandang organisasi, setiap program perubahan yang tidak mengembangkan secara pribadi orang-orangnya dan terus melakukannya dengan membangun pemikiran dan kepemilikan wirausaha, tidak akan dapat menghindar dan ketidaklanggengan dan akan terlihat hanya sebagai suatu trend sesaat dengan pengulangan kata-kata yang umum: ‘lagi-lagi i, program perubahan yang lain’ yang disuarakan di sepanjang koridor dan e-mail. Suatu kejutankah bahwa organisasi tidak mempertahankan orangorang terbaiknya? Persentase orang yang meninggalkan organisasi cukup tinggi. Beninvestasi jutaan dolar untuk pelatihan demi keuntungan kompetisi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan, namun mempertthankan orang-orang unggul yang menjadi kunci pengembangan organisasi sebenarnya lebih masuk akal. Dan sudut pandang tim, banyak pesaing yang sukses dan organisasi mapan telah mempersiapkan diri karena keseluruhan tim yang dikembangkan bersama, merasa tertahan baik oleh orang-orang dalam organisasi maupun oleh struktur organisasi itu sendiri. Tindakan yang Tepat dan Kepemimpinan Kewirausahaan Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita tidak terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menanrik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya. Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya. A. ORANG-ORANG (People) yang Tepat B. KOMUNIKASI (Communication) yang Tepat C. KERJA TIM (Teamwork) yang Tepat D. INOVASI (Innovation) yang Tepat E. PELANGGAN/KONSUMEN (Customer) yang Tepat Perilaku Kepemimpinan Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama : 1. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran. 2. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi. Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan: 1. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut . 2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. 3. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan. Orientasi Tugas Pemimpin Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut : 1. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya. 2. Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang diharapkan dari mereka. 3. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumusakan secara jelas dan khas. 4. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan. Orientasi Orang-Orang Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung menunjukkan pola sebagai berikut : 1. Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan ketegangan jika timbul. 2. Menunjukkan perhatian kepada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja. 3. Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan keinginan, perasaan dan ide karyawan. 4. Mendirikan komunikasi timbal balik dengan karyawan. 5. Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif. 6. Menciptakan suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi. Pemimpin yang berhasil cenderung memiliki karakteristik berikut : 1. Kecerdasan, termasuk kemampuan menilai dan verbal. 2. Prestasi dimasa lalu dalam bidang pendidikan dan olah raga. 3. Kematangan dan stabilitas emosional 4. Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang berkesinambungan. 5. Ketrampilan untuk berprestasi secara sosial dan beradaptasi dengan berbagai kelompok 6. Keinginan untuk menggapai status posisi sosial ekonomi, Penentuan Dalam Membuat Keputusan Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : 1. Kekuatan dalam diri wirausahawan 2. Kekuatan pada bawahan. 3. Kekuatan dalam situasi kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem¬bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi. Ingat bahwa Kepemimpinan Wirausaha adalah: menanamkan keyakinan untuk berpikir, berperilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat, Sikap-sikap Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha • (Purposeful) – MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK DICAPAI: tujuan yang sesungguhnya Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendinian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memu¬tuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun. Tak dapat dipungkiri, ini adalah salah satu kualitas manusia yang paling dicari dalam kehidupan, namun banyak orang yang belum memilikinya. Seseorang yang tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan sebagai sebuah kapal di tengah-tengah kabut di lautan yang telah kehilangan kemudi dan layar sekaligus. Di saat semuanya berjalan mulus, sering kali dilema muncul tanpa kita sadari, kecuali mungkin kurangnya pemahaman akan arah yang jelas atau gerakan yang meyakinkan. Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan pengaruh dari luar. Namun kita tetap dapat kehilangan arah tujuan kita seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di tempatnya. Kecuali jika Anda mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu tindakan, Anda akan menuju arah yang salah. • (Responsible) – TANGGUNG JAWAB: kehandalan yang sejati. Pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab sendiri mengenai ‘akan menjadi seperti apa perusahaan saya, jika semua orang seperti saya’ adalah sebagai berikut: Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya dalam diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami betapa kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan dan lakukan menupakan hal bernilai untuk dibangun. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggung jawab yang kita harapkan dan orang lain. Sebagian besar evaluasi kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih berlandaskan pada ‘bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik’ danipada ‘seberapa balk yang telah Anda lakukan.’ Evaluasi kinerja seharusnya mengikutsertakan secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu: baik mengevaluasi maupun juga memuji. • (Integrity) — INTEGRITAS: nilai yang sejati Tidak ada kualitas tunggal yang mendefinisikan para pemimpin, baik yang berpemikiran wirausaha atau tidak. Namun kualitas yang tak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Memahami apa yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memiliki integnitas. Filsuf Yunani Socrates percaya bahwa untuk sungguh mengetahui apa yang benar tidak mungkin tanpa bertindak selaras dengannya. Ketika dia telah dijatuhi hukuman mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap sebagai pandangan yang sangat kontroversial, teman-temannya memaksanya untuk melarikan diri dengan rencana yang telah mereka susun. Socrates dengan tegas menolak saran mereka, dengan menjawab: ‘Sepanjang hidupku, aku telah mengajarkan bahwa orang harus mematuhi hukum yang berlaku di suatu tempat. Jika hukum itu salah maka kita harus memperbaikinya melalui diskusi, dan walaupun saya menjadi korban ketidakadilan, saya tidak dapat dengan tiba-tiba melawan apa yang menjadi kepencayaan saya hanya karena hidup saya terancam. Pnionitas pertama manusia bukan hanya untuk hidup, namun untuk memimpin suatu kebaikan dan menjalani kehidupan’ Dengan lebih memilih untuk memberikan hidupnya dibandingkan hidup tanpa integnitas, dia membuat sebuah contoh sangat besar mengenai melakukan apa yang Anda ajarkan. • (Nonconformity) – KETIDAKCOCOKAN: kreativitas yang sesungguhnya Pemimpin wirausaha bukanlah seorang yang mudah cocok, kecuali dalam hal ketaatan mereka terhadap nilai inti. Tak seorang pun mencapai sukses yang sesungguhnya untuk menjadi diri sendiri dengan menjadi seorang yang mudah cocok (konformis). Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang teguh pada pola yang mereka percayai, yaitu selubung mayoritas merupakan suatu prasyarat bagi persetujan dan keberhasilan. Dengan cara ini bisnis menjadi mangsa mitos , mendasar—bahwa mayoritas secara otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar. Namun mayoritas tidaklah maha tahu semata-mata karena dia adalah mayoritas dan sullt untuk memastikan kebenaran pendapat tersebut. • (Coureqeous) – KEBERANIAN : kekuatan yang sejati Ketika Anda memiliki keberanian terhadap pendirian Anda dan keberanian untuk menjadi diri Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda percayai sebagai yang terbaik, kekuatan Anda yang sejati berkembang secara alami. Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan diperhatikan, sementara kategori Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang dianggap sebagai kekuatan. Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang pertama daripada yang terakhir secara sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman, kepercayaan bahwa sesuatu yang salah haruslah menjadi perhatian. • (Intuitive) — INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya Suatu keputusan yang nyata merupakan sesuatu yang sangat penting. Bukan apa yang anda, Anda makan, ke mana Anda akan pergi atau bahkan, mobil apa yang akan Anda beli. Keputusan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan Anda dan juga orag lain. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain. Saya percaya bahwa itu sama pentingnya dengan membuat keputusan yang benar ‘Tentu saja demikian! dapat saya bayangkan Anda berkata kepada diri Anda sendiri. Hidup ini akan menjadi sempurna yang kita harapkan jika ini yang terjadi. Namun membuat keputusan yang sulit, apalagi selalu membuat keputusan yang benar. Saya berpendapat, setiap dari kita dapat belajar bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat kita harus membuat sesuatu keputusan yang sangat penting, baik besar maupun kecil, dengan latihan bertahap untuk menjadi yang terbaik. • (Patience) — KESABARAN: hubungan yang sesungguhnya Manusia memiliki keunikan, dalam menempatkan batasan waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya dalam hidup, khususnya berkaitan dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap sabar terhadap sesuatu yang ihasilnya sudah ten- tu, karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan. Terdapat hubungan langsung yang berkaitan antara kesabaran dan kepastian, sebanyak antara ketidaksabaran dan keraguan. Semakin Anda tidak sabar untuk sesuatu berjalan sesuai kehendak Anda, semakin Anda bertanya-tanya apakah akan terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan suatu ide intuitif yang Anda percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan meningkatnya keraguan sampai Anda berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal dan kemudian mengabaikan atau mengulurnya hingga sesuai dengan batasan rasional Anda. Sekalipun ide tersebut benar dalam rasio Anda, terpengaruh oelh ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa yang Anda inginkan, akan tampak sebagai ide yang salah atau jalan yang terlalu lambat untuk apa yang Anda inginkan. Bersikap sabar membutuhkan keyakinan. • (Listen) — MENDENGARKAN: pasar yang sesungguhnya Pemasaran adalah istilah yang pada mulanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana keberhasilan suatu bisnis bergantung sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya. Pemasaran mengajarkan, jika kita mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan konsumen, kita dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan strategi internal. Aneh,nya pemasaran sangat jarang digunakan untuk hal ini. Bukan berarti ‘siapakah konsumen kita’ , pemasaran telah menjadi sekadar alat pendukung penjualan dengan bertanya ‘bagaimana kita dapat menjual lebih banyak yang kita inginkan. Dengan telah beralihnya kita dari budaya menjual produk menjadi melayani konsumen, sekarang menjadi lebih penting untuk mendengarkan pasar kita dan menentukan apa yang mereka inginkan dibanding masa-masa sebelumnya. • (Enthusiasm) – ANTUSIASME : komunikasi yang sesungguhnya Manusia dilahirkan dengan cara pandang yang optimis atau positif, namun pesimisme atau pandangan-pandangan negatif sering kali memung¬kinkan untuk dikedepankan. Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu impresi buruk yang terbentuk karena rintangan yang terjadi di masa lalu. Mungkin pesimisme menunjukkan kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir hanya pada kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek psikologis dan optimisme adalah dia membantu pencapaian keberhasilan. • (Service) — LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya Setiap orang mengetahui betapa pentingnya layanan pelanggan. Setiap orang berpikir bahwa mreka mengetahui layanan sebaik apa yang dibutuhkan. Walaupun begitu, persepsi konsumenlah yang benar-benar harus diperhitungkan. Memahami persepsi konsumen terhadap Anda, produk Anda, layanan Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci untuk membangun hubungan jangka panjang dan keberhasilan dalam menumbuhkan penjualan. Meskipun demikian, kecuali kita mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, kita akan dapat memaksimalkan nilai yang kita bentuk dari kesempatan memiliki konsumen. Mendapatkan masukan dari konsumen sama pentingnya dengan menerima masukan tentang diri kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan nyata yang diperlukan. Mengapa Kepemimpinan Penting dalam Berwirausaha: 1. Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. 2. Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu usaha. 3. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain. 4. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan. 5. Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha.

1 komentar: